Senin, 25 September 2017

Bersyukur

Satu kata, terlihat sederhana, mudah di ucap, namun sebenarnya beragam makna didalamnya dan tak gampang dipraktekkan di kehidupan. Bersyukur, apakah hanya kita lantunkan kata 'Alhamdulillah'  lalu kita bisa dikatakan hamba yang bersyukur? wallahu alam, tapi harusnya semua yang terucap dilisan kita adalah representative dari apa yang dari dalam hati kita, bukan begitu? bersyukur sejatinya adalah selalu menerima dan ridho dengan apa yang telah Allah beri, atas segala nikmat yang telah kita peroleh. Helo guys, Allah itu yang maha menjamin hidup kita loh, "Allah yang mengatur urusan makhluk-Nya...'' Ar-Rad:2, " dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)..."(Al-An'am:59) coba bayangin, se-sepele apa gitu, daun jatuh, dibanding kita, yang segede ini. Pasti segala sesuatunya Allah yang menjamin. Allah yang melidungi. Allahu akbar.. dan kita? (eh kok kita, aku ding), kapan terakhir kita  aku bersyukur? T.T. Hati kita seharusnya selalu bersyukur tiap saat, nah bagaimana wujud syukur selain hanya mengucap hamdalah? (saya nulis ini sejatinya buat catatan aja dan nasehat buat diri sendiri hasil dari ilmu yang telah saya dapatkan akhir2 ini, biar gak lupa hehe)

1. Selalu mengerjakan ibadah dengan sebaik-baiknya
Pastilah, jika kita berterimakasih kepada Allah, kita harus menunaikan kewajiban kita sebaik mungkin. Bayangkan mungkin saat ada atasan kita yang telah baik hati kepada kita dengan memberikan cuti yang seharusnya ga bisa kita dapatkan, pasti kita ingin berbalas budi dan berusaha mempersembahkan hal-hal yang terbaik bukan?. Ini Allah loh, yang ngasih udara, rezeki, jodoh, dan semua mua nyaa.. apakah kita menunaikan hak-Nya dengan asal-asalan? padahal sebenernya ibadah-ibadah yang kita lakukan pada hakikatnya adalah untuk kebaikan kita sendiri. Sholat tepat waktu (ini sih yang paling mendasar) jika kita masuk kerja pukul 8 pagi, jadwalnya emang 8 pagi, bagaimana, biasa kan. Kalo sholat, adzannya pukul 12.12, kalo datengnya pukul 12.12 itu biasa sebenernya. Kalo kata ustadz Adi, itu iman masih standar T.T (apalagi aku yang sering ulur2 waktu sholat T.T) iman dibawah tanah kali ya T.T. Mulailah, kita biasakan dari sholat yang telat-telat menjadi tepat waktu atau yang terbaik adalah sudah siap2 dan wudhu sebelum adzan. Allah pasti senang kan lihat hamba seperti ini? Biar Allah makin sayang sama kita, karena jika Allah sdh sayang kepada seorang hamba, pasti dibimbing kok langkahnya (selalu diberi hidayah) bukan kah ini yang selalu kita butuhkan? oh, iya ngomong2 soal hidayah, kita harus memintanya kepada Allah terus menerus, ada masalah, doa mohon hidayah, ketika lihat matakuliah2 yang susah, mohon hidayah, artinya mohon pembukaan jalan2 yang tertutup agar bisa kita lewati. Sebaik-baik ibadah adalah dilakukan dengan niat yang benar/lurus guys.. Lihatlah bagaimana Rosul telah menekankan dalam hadits, "Innamaa a'malu binniyat", segala amal tergantung bagaimana niatnya. contohnya wudhu, jika kita hanya sekedar wudhu, lupa niat, dikakukan dengan tanpa memperhatikan tata cara yang benar seperti yang Rosul ajarkan, ya kita akan kehilangan segala keutamaan-keutamaannya. padahal wudhu jika kita bener2 niat dan melakukannya dengan benar maka dosa2 kita akan jatuh bersama setiap tetesan air wudhu. T.T, apalagi ibadah yang lain, seperti puasa, sholat, berbakti kpd orang tua, dll T.T. sesuatu yang mubah saja jika kita melakukannya atas dasar sunnah nabi, teritung juga sebagai pahala, apa ga mau? bukankah sebaik-baik perniagaan adalah berniaga dengan Allah?, kita ga mungkin rugi. kita melakukannya yang terbaik, Allah kasih pahala. :)

2. Selalu semangat
Selalu semangat apapun yang kita kerjakan entah itu kesibukan dunia apalagi akhirat, kita harus semangat. Bagaimana bisa kita menunjukkan kesyukuran apa yang kita peroleh dengan hanya duduk diam dan bermalasan-malasan?(nampar diri sendiri T.T #plaak),

3. Istiqomah


4. Selalu menebar kebahagiaan kepada orang lain
ambigu ya kalimatnya, maksud disini adalah membahagiakan orang lain. Jika kita sedang memperoleh kebahagiaan, kita juga harus mentransfer kebahagiaan itu kepada orang lain. bagaimana caranya? ya bahagiakan mereka, entah itu hanya senyuman, bercerita yang menyenangkan, membantu, dll.

Ingat, bersyukur bukan hanya saat kita lapang saja tetapi setiap saat, sempit maupun lapang. Padahal guys, sejatinya apapun musibah yang kita peroleh, itu patut disyukuri. Karena Allah selalu mengganti apa yang telah hilang dengan yang lebih baik. kalo kita bisa bersabar. :), Innama'al usri yusro. apalagi kalo kita dapat kelapangan, wajib kita bersyukur kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar