Jumat, 25 Juli 2014

jadi selama ini?

sambil mengerjakan laporan, ngenet-ngenet ahhh, dan ketemu sebuah gambar, tentang shirat...
-
-
-
-sadar-
tutup tab google dan pencet task bar 'microsoft word' yang judulnya "laporan bla bla bla" -__-
mari kembali ke dunia nyata... jadi selama iniiiii???? -__- dunia kamu gak nyata? sedih amat  :p

antara 2 pemikiran di otak saya
dunia nyata? yang fana? yang tak kekal? yang isinya hanya senda gurau dan permainan?? bisa dibilang "sediiiihhhh amaaattt" :P :P :P
di PHP in sama dunia?

mengingat shirat, membuat saya ingin menelusuri sebuah kejadian (tidak terlalu besar, hanya yang saya anggap dongeng malam dari Ibuku tercinta).
malam itu, menjelang tidur, ibu saya menasehati saya dan adik saya karena saya juga baru mengalami haid sehingga mungkin saja menurut Ibu saya, saya harus diberi asupan-asupan yang lebih. karena biasanya cerita malam hanya seputar kakek, nenek, paklik, bulek dll. tapi, kali ini temanya "beda". nah, sebagai abege yang masih dibilang masih labil pada saat itu,. saya agak sedikit "bandel" karena memang saya memang tidak mengerti, padahal beliau sudang menerangkan ayat tersebut panjaaaang lebar dan dengan bahasan yang lebih sederhana... huft...

yah, tentang surat Al-A'raf: 179
"dan sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan ALLAH) dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat ALLAH. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan lebih dari sesat lagi. mereka itulah orang-orang yang lalai"

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Lalu diutuslah amanah dan rohim (tali persaudaraan) keduanya berdiri di samping kair-kanan shiraath tersebut. Orang yang pertama lewat seperti kilat”. Aku bertanya: “Dengan bapak dan ibuku (aku korbankan) demi engkau. Adakah sesuatu seperti kilat?” Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Tidakkah kalian pernah melihat kilat bagaimana ia lewat dalam sekejap mata? Kemudian ada yang melewatinya seperti angin, kemudian seperti burung dan seperti kuda yang berlari kencang. Mereka berjalan sesuai dengan amalan mereka. Nabi kalian waktu itu berdiri di atas shirâth sambil berkata: “Ya Allâh selamatkanlah! selamatkanlah! Sampai para hamba yang lemah amalannya, sehingga datang seseorang lalu ia tidak bisa melewati kecuali dengan merangkak”. Beliau menuturkan (lagi): “Di kedua belah pinggir shirâth terdapat besi pengait yang bergatungan untuk menyambar siapa saja yang diperintahkan untuk disambar. Maka ada yang terpeleset namun selamat dan ada pula yang terjungkir ke dalam neraka”. [HR. Muslim]

Orang Mukmin (berada) di atasnya (shirâth), ada yang secepat kedipan mata, ada yang secepat kilat, ada yang secepat angin, ada yang secepat kuda yang amat kencang berlari, dan ada yang secepat pengendara. Maka ada yang selamat setelah tertatih-tatih dan ada pula yang dilemparkan ke dalam neraka. Mereka yang paling terakhir merangkak secara pelan-pelan”. [Muttafaqun ‘alaih]

Dan dibentangkanlah shirâth di atas permukaan neraka Jahannam. Maka aku dan umatku menjadi orang yang pertama kali melewatinya. Dan tiada yang berbicara pada saat itu kecuali para rasul. Dan doa para rasul pada saat itu: “Ya Allâh, selamatkanlah, selamatkanlah……di antara mereka ada yang tertinggal dengan sebab amalannya dan di antara mereka ada yang dibalasi sampai ia selamat”. [HR. Muslim]


“Sampai kepadaku bahwa jembatan ini (ash-shirath) lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim 1/167)

wallahu 'alam......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar